Cinta Apa Nafsu ...?
Setiap orang pastilah pernah merasakan suka
terhadap lawan jenis....
Suka terhadap lawan jenis itu hal yang
wajar, tetapi kita juga harus tahu batasan-batasan yang harus kita ketahui.
Coba kamu liat fenomena remaja saat ini,
banyak yang menyalah artikan rasa tertarik
dengan lawan jenis
dalam sebuah hubungan pacaran.
Apa sih yang didapatkan dari pacaran?
Pacaran tidak lain hanyalah mengikuti hawa
nafsu kita saja,
ketika kamu suka dengan seseorang, kamu
pengen selalu melihatnya,
bersamanya, dan mengetahui apa yang ia
lakukan....
Padahal coba kamu tengok apa kewajibanmu
sekarang?
Di usia kamu yang sekarang, ada kewajiban
yang harus kamu tunaikan yaitu belajar, bukan malah sebaliknya mengikut nafsu
setan untuk berpacaran....:D
Banyak yang bilang pacaran bikin kita
semangat belajar, menjadikan kita bahagia...
Apa iya sih? Bukannya saat kamu pacaran,
kamu sibuk message bersamanya?
Kamu akan merasa senang jika ia ngechat
duluan...
Kamu merasa dia perhatian sama kamu..
ceilah... hahaha
sudah makan belum yang? gimana PR nya sudah
dikerjakan?
Mau sampai kapan kamu seperti itu?
Bukannya sifat manusia mudah bosan?
Suatu ketika salah satu dari kamu
memutuskan untuk pergi..
Apa yang kamu lakukan?
Menangis? Merasa hampa? Tidak ada yang
perhatian sama kamu lagi?
Bermain-main dengan hati memang membuat
kita sakit.....
Islam kan telah mengajarkan kepada kita untuk menjaga pandangan
baik itu laki-laki maupun wanita.
Pandangan yang pertama itu diperbolehkan,
tetapi pandangan yang kedua, dan selanjutnya tidak boleh...
Mengapa demikian?
Perasaan suka atau simpati atau kagum itu
datangnya dari mata...
Saat kita memandangnya,, hati kita akan
timbul suatu getaran...
Getaran apa kah itu?
Ya otomatis getaran jiwa,, hahaha
Saat kamu merasakan seperti itu, tahukah
kamu bahwa sebenarnya setan telah meniupkan sihirnya kepada kita...
Sihir yang begitu menggoda iman kita....
Akan tetapi, Allah telah memberikan solusi
atas permasalahan tersebut
sebagaimana dalam Q.S An-Nur (24:30)
“Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
Subhanallah....
walaupun kita berada di jalan yang salah, Allah tetap sayang kepada kita dengan
menunjukkan jalan kebenaran...
Akan tetapi,
terkadang kita tidak mau mengambil jalan tersebut, sehingga kita pun tersesat
dan menyesal di kemudian hari.
Penyesalan di
akhir akan sia-sia saja, ibarat nasi telah menjadi bubur...
Ibarat kita sudah
di liang kubur, tidak mungkin bisa hidup kembali di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar