Buah Kesabaran dan Keikhlasan
Apa sih yang
kamu impikan dalam sebuah hubungan pernikahan?
Ya, tentu kita
ingin membina keluarga yang sakiinah, mawaddah, dan warahmah.
Apa sebenarnya
makna samawa itu?
Sakiinah artinya tenang dan
tenteram.
Mawaddah artinya cinta,
harapan.
Warahmah artinya kasih
sayang.
Dengan demikian, dalam
keluarga harus ditumbuhkan rasa cinta yang membara agar tercipta keluarga yang
harmonis, saling menghargai, saling memiliki satu sama lain, rela berkorban
untuk menafkahi, melindungi, melayani, serta saling berbagi dalam suka dan duka.
Akan tetapi, apakah kita
hanya merasakan kebahagiaan saja? Tentu saja, tidak.
Kehidupan rumah tangga penuh
dengan liku dan cobaan..
Ada yang diberi ujian
kekurangan harta atau belum diberi keturunan atau yang lainnya.
Suatu hari penulis bertemu
dengan seorang perempuan solehah.
Ia sudah menikah selama
hampir 8 tahun, tetapi ia belum dikaruniai keturunan.
Rasa bersalah pun melandanya
karena dia belum bisa memberikan keturunan pada suaminya. Tak hanya itu, beban psikologi juga pastilah, karena tiap saat ditanya udah punya anak
belum? 😊 😭
Alhamdulilah sekali, ia memiliki suami yang luar biasa. Ia tak pernah sedikitpun marah atau menyalahkan istrinya.
Ia selalu husnudzon sama Allah, bahwa belum diberikannya keturunan adalah yang
terbaik bagi mereka saat ini.
Mereka berdua sudah berusaha
dengan pengobatan dokter, tetapi ya namanya anak kan yang memberi Allah. Kita
tidak bisa membuatnya tanpa ada campur tangan Allah.
Sebagaimana firman Allah
dalam Q.S. Asy-Syura (42: 49-50)
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi,
Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan
kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa
yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan
perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa
yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”
Berdasarkan ayat tersebut mereka yakin dan percaya bahwa anak adalah hak prerogatif Allah Swt. Kita hanya bisa meminta, tetapi Allah yang bisa berkehendak. Apapun kehendak Allah itulah yang terbaik bagi mereka.
Suatu hari pernah sih
istrinya meminta agar suaminya menikah dengan wanita lain.😢
Akan tetapi, suaminya malah
menasihati istrinya agar tidak berkecil hati dan berbicara seperti itu lagi..
Ia menguatkan dengan akad
yang telah diucapkannya.
Dia tidak akan meninggalkan
istrinya kecuali maut yang memisahkan.
Berusaha dan terus berdoa
yang mereka lakukan.
Pengobatan yang mahal pun
mereka jalani.
Sampai akhirnya menginjak di
tahun kesepuluh pernikahannya istrinya hamil, tetapi sayang ia keguguran...
Dari kejadian tersebut
mereka tidak sedih, melainkan mereka tambah optimis bahwa ia akan segera
diberikan keturunan kembali.
Akhirnya setelah 1 th pasca
keguguran istrinya hamil kembali dan lahirlah seorang bayi laki-laki yang
mungil.
Mereka sangat bersyukur
sekali atas nikmat Allah yang telah diberikan.
Sungguh karunia yang luar
biasa, setelah 10 th penantian dan kesabaran yang ia jalani berbuah manis.😍
Jadi, kita perlu ingat bahwa
Allah tidak akan menguji seseorang diluar batas kemampuannya sebagaimana
firman-Nya dalam Q.S. Al-Baqarah (2: 286).
“Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ....”