Cinta Tak Harus Memiliki
Cinta bisa hadir dengan tiba-tiba tanpa kita sadari.
Kita juga tidak bisa merencanakan harus jatuh cinta kepada siapa.
Bisa jadi kita mencintai seseorang yang belum begitu kita kenal.
Ketika cinta itu hadir, tentu akan membuat hati kita bimbang.
Kita mungkin akan mulai
mempertanyakan kepada diri sendiri.
Mengapa aku bisa mencintainya?
Apakah karena agamanya yang bagus, pintar, dan bijaksana atau yang lainnya?
Coba bicara aja pada hatimu, mungkin kamu akan menemukan jawabannya.
Lalu, apakah ada yang salah dengan perasaan itu kepadanya?
Sebenarnya perasaan cinta terhadap lawan
jenis itu hal yang wajar.
Cinta terhadap lawan jenis merupakan fitrahnya manusia,
karena Allah yang menganugerahi kita rasa cinta tersebut.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali-Imran (3:14)
“Dijadikan indah pada (pandangan)
manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan
di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”
Ketahuilah
ketika cinta itu datang, kita tidak akan tahu bagaimana akhir kisah cinta kita.
Akankah berakhir bahagia atau sebaliknya.
Akankah berakhir bahagia atau sebaliknya.
Tentunya
setiap orang akan memilih akhir yang bahagia.
Akan
tetapi, banyak juga kasus percintaan yang berakhir dengan kecewa.
Sekali
lagi, cinta itu memang hal yang rumit dan suatu misteri.
Oleh karena itu, cintailah dia dengan sederhana dan jangan terlalu
berlebihan.
Jangan pula terlalu berharap pada suatu yang tidak pasti.
Karena suatu ketidakpastian hanya akan mendatangkan kepedihan.
Ketika cintamu tak terbalas, mungkin perasaan kecewa, sedih, atau hancur akan melanda hatimu.
Akan tetapi, ingatlah masih banyak cinta selain dia.
Kamu harus bangkit dan bahagia.
Jangan terpuruk karena dia.
Kebahagianmu sangat tergantung pada kamu sendiri.
Jangan gantungkan kebahagiaan itu dengan orang lain.
Ketahuilah dibalik kekecewaan yang kamu alami, ada Allah yang melindungi
kamu dengan menjauhkannya darimu. Mungkin dia bukan yang terbaik untukmu.
Dan yakinlah bahwa rencana Allah pasti yang terbaik bagi hambanya.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah (2:216)
“..Tetapi boleh jadi
kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu
menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu
tidak mengetahui.”